Teh Hibiscus adalah teh herbal berwarna merah cerah yang dibuat dari kelopak bunga Hibiscus sabdariffa, yang dikenal juga dengan nama rosella atau roselle. Teh ini memiliki rasa asam yang menyegarkan, mirip dengan cranberry, dan dapat dinikmati baik dalam keadaan panas maupun dingin. Di berbagai belahan dunia, teh hibiscus dikenal dengan nama yang berbeda—agua de Jamaica di Meksiko, karkade di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta roselle tea di Asia Tenggara.
Salah satu keunggulan utama teh hibiscus adalah kandungan antioksidannya yang tinggi, terutama anthocyanin, yang memberikan warna merah mencolok serta manfaat perlindungan terhadap sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa konsumsi rutin teh hibiscus dapat membantu menurunkan tekanan darah, menjadikannya salah satu minuman herbal alami yang paling direkomendasikan untuk penderita hipertensi ringan hingga sedang.
Selain membantu menurunkan tekanan darah, teh hibiscus juga diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. Kandungan asam organik seperti asam askorbat (vitamin C) juga memperkuat sistem imun, membantu detoksifikasi tubuh, serta menjaga kesehatan kulit.
Karena rasanya yang asam, teh hibiscus sering dipermanis dengan madu atau gula, atau dicampur dengan rempah-rempah seperti kayu manis dan jahe untuk menyeimbangkan cita rasanya. Teh ini juga sering dijadikan bahan dasar minuman herbal dingin yang menyegarkan, terutama di daerah tropis.
Teh hibiscus dapat dikonsumsi setiap hari, tetapi karena efeknya yang menurunkan tekanan darah, sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati oleh mereka yang memiliki tekanan darah rendah atau sedang mengonsumsi obat antihipertensi.
Teh hibiscus tersedia dalam bentuk kelopak kering curah, kantong teh celup, atau campuran dengan herbal lain. Hibiscus organik dari Mesir, Sudan, atau Indonesia terkenal akan kualitas dan warnanya yang tajam.
Informasi ini didukung oleh publikasi Journal of Nutrition, Phytomedicine, dan data dari WHO mengenai manfaat herbal tropis.
Komentar
Posting Komentar