Teh Chamomile

Sir Thomas Lipton Chamomile Infusion : Rp. 54.700

    Teh Chamomile adalah teh herbal yang dibuat dari bunga tanaman chamomile, khususnya spesies Matricaria chamomilla (chamomile Jerman) atau Chamaemelum nobile (chamomile Romawi). Tidak seperti teh dari daun Camellia sinensis, teh chamomile tidak mengandung kafein dan termasuk dalam kategori tisane atau infus herbal. Chamomile telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional di Eropa, Mesir, dan Tiongkok karena khasiatnya yang menenangkan dan penyembuhannya yang alami.

    Ciri khas teh chamomile adalah warna kekuningan lembut saat diseduh dan aroma yang menyerupai apel hijau atau madu ringan. Rasa tehnya pun lembut, manis alami, dengan sedikit rasa bunga yang menenangkan. Chamomile sering kali diseduh dari bunga kering utuh, dan dapat diminum sendiri atau dikombinasikan dengan herbal lain seperti lavender, peppermint, atau lemon balm untuk memperkuat efek relaksasinya.

    Manfaat utama teh chamomile adalah membantu mengatasi gangguan tidur dan stres. Chamomile mengandung senyawa aktif seperti apigenin, flavonoid yang berinteraksi dengan reseptor otak untuk menghasilkan efek sedatif ringan dan mengurangi kecemasan. Oleh karena itu, teh ini sangat populer sebagai minuman sebelum tidur atau ketika sedang merasa gelisah.

    Selain manfaat relaksasi, chamomile juga dikenal membantu mengatasi gangguan pencernaan seperti kembung, mual ringan, dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Chamomile juga memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan, sehingga dapat mendukung sistem imun, mengurangi nyeri haid, serta membantu penyembuhan luka atau iritasi kulit jika digunakan secara topikal.

    Teh chamomile umumnya aman dikonsumsi, tetapi sebaiknya dihindari oleh individu yang memiliki alergi terhadap tanaman dalam keluarga Asteraceae (seperti ragweed atau krisan).

    Harga teh chamomile cukup terjangkau dan tersedia dalam bentuk celup, bunga kering curah, hingga campuran premium dalam teh herbal organik. Chamomile organik dari Mesir dan Jerman biasanya dianggap berkualitas tinggi karena kondisi pertumbuhannya yang ideal.

Sumber informasi ini diperoleh dari Herbal Medicine: Biomolecular and Clinical Aspects (CRC Press), serta jurnal Molecular Medicine Reports dan Journal of Clinical Psychopharmacology.