Teh Ceylon

Dilmah Ceylon Tea : Rp. 140.000

    

    Teh Ceylon adalah teh yang berasal dari Sri Lanka, yang dulu dikenal dengan nama Ceylon saat masih menjadi koloni Inggris—itulah sebabnya nama teh ini tetap menggunakan sebutan lama meskipun negara tersebut kini bernama Sri Lanka. Teh ini termasuk salah satu teh hitam yang paling dihormati di dunia karena kualitas, aroma, dan rasanya yang khas. Namun, selain teh hitam, Sri Lanka juga memproduksi teh hijau dan teh putih dalam skala lebih kecil.

    Wilayah perkebunan teh di Sri Lanka terbentang dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dan ketinggian tempat tumbuh sangat memengaruhi karakter rasa teh. Teh dari dataran tinggi seperti Nuwara Eliya dikenal ringan, segar, dan floral. Teh dari ketinggian menengah seperti Dimbula memiliki rasa seimbang dan sedikit rasa buah. Sementara itu, teh dari dataran rendah seperti Ruhuna cenderung lebih kuat, gelap, dan memiliki rasa tanah atau smoky.

    Ciri khas teh Ceylon adalah warnanya yang cerah kemerahan saat diseduh, aroma segar, dan rasa yang bersih, kadang-kadang sedikit pedas atau citrusy. Kandungan kafeinnya cukup tinggi, sehingga memberikan efek stimulan yang baik sebagai pengganti kopi di pagi hari.

    Dari segi manfaat, teh Ceylon kaya akan antioksidan seperti flavonoid dan katekin, yang membantu melawan radikal bebas, meningkatkan kesehatan jantung, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Konsumsi rutin teh ini juga dapat membantu mengontrol kolesterol, mendukung pencernaan, dan menjaga kesehatan kulit.

    Teh Ceylon sering digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai campuran teh populer seperti Earl Grey dan teh sarapan khas Inggris. Banyak juga yang menikmatinya dengan susu atau lemon, tergantung preferensi masing-masing.

    Harga teh Ceylon sangat tergantung pada kualitas dan lokasi kebun. Teh dari dataran tinggi biasanya dihargai lebih mahal karena rasa dan aroma yang lebih kompleks. Organisasi Sri Lanka Tea Board memberikan label “Lion Logo” sebagai tanda teh asli Ceylon, yang hanya digunakan oleh produsen yang mematuhi standar mutu ketat.

Sumber informasi ini diambil dari The World Atlas of Tea oleh Krisi Smith dan laporan tahunan dari Sri Lanka Tea Board.